Soko Berita

Bandung Bentuk Satgas Anti Premanisme, Farhan: Kota Ini Milik Semua Warga

Pemkot Bandung resmi membentuk Satgas Anti Premanisme tingkat kecamatan yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (14/4).

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
15 April 2025

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, resmi membentuk Satgas Anti Premanisme tingkat kecamatan dalam sebuah apel yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (14/4). (Ist.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG: Upaya menjadikan Bandung sebagai kota yang aman dan tertib kini memasuki babak baru. 

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, secara resmi membentuk Satgas Anti Premanisme tingkat kecamatan dalam sebuah apel yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (14/4).

Farhan: Premanisme Musuh Bersama

Farhan menegaskan bahwa premanisme adalah musuh bersama, bukan sekadar permasalahan oknum atau kelompok tertentu. 

Baca juga: Bandung Gaet Singapura Lagi, Bakal Ada Kerja Sama Pendidikan, Lingkungan & Wisata!

Menurut Farhan, premanisme bisa hadir dalam bentuk apa pun—intimidasi, ancaman, hingga pemaksaan demi keuntungan pribadi.

“Premanisme bukan soal organisasi, tapi soal perilaku. Ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Maka kita tidak boleh ragu untuk menindak,” tegas Farhan di hadapan peserta apel.

Wali Kota Bandung Farhan menyalami anggota Satgas Anti Premanisme, (Ist.Pemkot Bandung).

Pembentukan satgas ini, kata Farhan, merupakan respons nyata terhadap pernyataan Gubernur Jawa Barat yang menyebut premanisme sebagai salah satu hambatan utama pembangunan daerah. 

Baca juga: Wali Kota Bandung Ajak Warga Bersatu Lawan Premanisme dan Jaga Kenyamanan Kota

Ia menekankan bahwa langkah ini bukanlah tindakan represif, melainkan pendekatan edukatif dan preventif.

“Satgas ini hadir untuk menegakkan ketertiban dan melindungi warga, bukan untuk menyudutkan siapa pun. Kami ingin Bandung menjadi kota yang lebih manusiawi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Farhan juga menyinggung soal penataan pedagang kaki lima (PKL) yang sering kali menjadi sorotan publik. Ia menegaskan tidak pernah melarang warganya berdagang, namun menuntut kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

“Sing demi Allah, abi moal ngalarang milari nafkah. Tapi kudu ngikuti aturan. Kota ieu lain milik pemerintah, TNI, atawa Polri, tapi milik sadayana warga Kota Bandung,” katanya dengan penuh semangat.

Farhan juga mengapresiasi Kecamatan Astanaanyar yang telah lebih dulu menjalankan program "Kamis dan Jumat Bebas PKL" sebagai upaya menata ruang publik. Ia berharap inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi kecamatan lain.

Pengawasan Area Pemakaman dan Pasar

Selain menyoroti kawasan jalanan, Farhan menekankan pentingnya pengawasan di area pemakaman dan pasar, yang menurutnya kerap menjadi titik rawan praktik pungutan liar dan intimidasi. 

Ia menegaskan PD Pasar akan dilibatkan langsung dalam pengawasan melalui Satgas.

Baca juga: Satgas Anti-Premanisme Mulai Bertugas, Pemkot Bandung Wujudkan Kota yang Aman dan Nyaman

“Saya akan cek langsung kecamatan mana lagi yang siap. Setiap minggu kita akan luncurkan satgas di wilayah lain. Sasarannya jelas: Bandung yang aman, tertib, dan menyenangkan,” tutupnya.

Satgas Anti Premanisme ini akan melibatkan unsur TNI, Polri, ASN, serta kepala UPT wilayah seperti pasar, terminal, dan pemakaman.

Pemberantasan premanisme menjadi langkah awal dari komitmen Pemerintah Kota Bandung dalam menciptakan tatanan kota yang lebih beradab dan ramah bagi seluruh warganya. (SG-2)